SOCIAL MEDIA

Selasa, 27 Februari 2018

Pentingnya Gizi Terbaik 1000 Hari Pertama Kehidupan Untuk Generasi Emas




Memiliki anak yang sehat, cerdas untuk mencetak generasi emas,  pastinya harapan semua orang tua didunia ini, dan tahukah bunda, bahwa salah faktor yang menentukannya adalah periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau yang disebut Golden Period. Dimana 1000 Hari Pertama Kehidupan ini merupakan periode seorang  bayi/anak tumbuh dan perkembangan secara pesat yang mulai dari awal kehamilan hingga anak usia 2 tahun pertama setelah lahir.

Kesehatan dan pemenuhan gizi terbaik pada ibu hamil inilah merupakan periode penentu kualitas anak saat dilahirkan. Nah, bicara soal pemenuhan gizi dalam 1000 Hari Pertama kehidupan dan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, bertempat di Hotel Santika TMII, Jakarta Timur, Nutrisi Untuk Bangsa (NUB) mengadakan Health and Nutrition Discussion bersama para Blogger dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten yaitu  Prof. Dr. Endang L. Achadi, MPH,   Dr. Tirta Prawirta Sari, MSc, SpGK dan Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK

Pembukaan acara ditandai  dengan sambutan dari Bapak Arief Mujahidin, Manajer Cooporate Communication Sarihusada dengan diadakan acara Healt and Nutrition Discussion ini diharapkan dapat memberikan informasi maupun pengetahuan yang lengkap tentang masalah pentingnya pemenuhan gizi di 1000 Hari  Pertama Kehidupan kepada masyarakat luas Indonesia dengan melalui tulisa-tulisan para Blogger ini.

Bapak Arief Mujahidin, Manajer Cooporate Communication Sarihusada

Lalu, mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan itu sangat penting? Menurut Prof. Dr Endang L. Achadi menjelaskan bahwa masa ini adalah masa pondasi awal kehidupan anak dalam pertumbuhan dan perkembangan  yaitu ketika  bayi masih berada di perut ibu hingga usia 2 tahun setelah lahir.

Sehingga penting untuk memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan nutrisi yang optimal di periode ini dalam langkah awal dalam mencetak generasi emas. Dan apabila diperiode ini tidak dilalui dengan baik (kecukupan nutrisi secara optimal) maka  akan berdampak pada kesehatan jangka pendek dan dampak jangka panjang, diantaranya :

1. Kecerdasan (kemampuan kognitif) rendah 
Pertumbuhan dan perkembangan otak sebagian besar terjadi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Bila terjadi kekurangan gizi kronis maka jumlah sel-sel otak yang terbentuk lebih sedikit dari yang seharusnya, sehingga fungsinya terganggu. Namun demikian setelah 2 tahun masih ada fungsi-fungsi otak yang masih berkembang, sehingga masih ada peluang dalam memperbaiki fungsi kognitif, yaitu melalui stimulasi dan asupan gizi yang baik.

2. Stunting
Atau tubuh yang lebih pendek dari seharusnya untuk usia pertumbuhannya dan biasanya disebabkan karena masalah kurang gizi yang kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting ini terjadi mulai janin dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun. 

3. Resiko tinggi menderita PTM (Penyakit Tak Menular) saat dewasa nanti, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, penyakit jantung atau stroke.

Lalu bagaimanakah upaya apa saja yang dilakukan agar periode 1000 HPK ini dapat  berjalan baik, salah satunya adalah pada ibu hamil adalah menerapkan pola makan bergizi seimbang selama kehamilan, status gizi baik, tidak anemia, upayakan tidak hamil saat pada usia remaja, dan pola hidup bersih dan sehat. "bumil dan busui membutuhkan tambahan energi 180-400 kkal serta 20 gram ekstra protein perhari agar kebutuhan zat gizi janin dan bayi terpenuhi" tutur dari Dr. Tirta Prawirta Sari, MSc, SpGK.

Kiri-kanan : Dr. Tirta Prawirta Sari,  MSc,  SpGK,  Prof. Dr.  Endang L Achadi,  dan DR. Dr Yustina Anie Indriastuti

Makanan Pendamping ASI (MP ASI)

Periode pengenalan makanan padat penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak dan juga membangun pola makan sehat, biasanya pengenalan atau pemberian MP ASI ini ketika bayi berusia 6-24 bulan. Meskipun ASI masih menjadi nutrisi utama anak, memperkenalkan makanan padat dengan rasa dan tekstur yang baru untuk mendukung perkembangan gerak motorik halus dan mulut, mengajarkan anak agar dapat makan sendiri,dan mengajarkan anak makanan keluarga.


Berikut tips dari  Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK untuk membuat dan memberikan MP ASI sebagai berikut :
  • Upayakan dapur dan peralatan masak terpisah dengan orang dewasa
  • Menggunakan Stainless steel dan jangan menggunakan kayu, melamine, steroform, plastik yang tidak aman
  • Menggunakan lap sendiri serta dicuci setiap hari
  • Cuci tangan dengan sabun sabun dan air mengalir sebelum memasak atau memberikan MP ASI
  • Bila memotong gunakan sarung tangan
  • jur masak yang diare atau tifus tidak boleh memasak sampai dinyatakan sembuh
  • Suapi anak sedikit demi sedikit sampai habis
  • Berilah anak minum air putih untuk membersihkan sisa makanan
  • Setiap pagi dan sore bersihkan mulut (gosok gigi)
  • Ambilah sesuai kebutuhan bila dipanaskan dengan microwave atau dikukus sebentar seperti ASI
Contoh MP ASI untuk anak usia 6 bulan :
  • Sarapan : bubur beras merah + ASI : 6sdm peres
  • Snack pagi : air jeruk manis 1 buah kecil + ASI
  • Makan siang: bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan + tahu/tempe disaring (diblender) : 6 sdm peres
  • Snack sore : ASI
  • Makan malam : buah naga/pepaya/pisang
  • Snack malam : ASI 
Contoh MP ASI untuk anak usia 9 bulan :
  • Sarapan : bubur kacang ijo sdm peres
  • Snack pagi : alpukat 1/2 potong sedang + keju
  • Makan siang : bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan/ati + tahu/tempe 9 sdm peres
  • Snack sore : biskuit 2 keping + susu formula 3 takar
  • Makan malam : bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan/ati+ tahu/tempe 9 sdm peres
  • Snack malam Buah naga/pepaya/pisang
Jadwal makan : setiap teratur 3x makan utama dan 2-3 kali snack dan Berikan ASI setiap bayi jika mau menetek.

Jadi marilah  bunda kita  dari apa yang kita alami, lakukan ataupun makan (pemenuhan gizi) selama 1000 Hari Pertama Kehidupan memberikan konsekuensi terhadap kesehatan di masa depan dalam membentuk generasi emas.


Nutrisi Untuk Bangsa
Facebook :  Nutrisi Untuk Bangsa
Twitter     : @Nutrisi_Bangsa
Instagram :@Nutrisi untuk Bangsa

Kamis, 22 Februari 2018

Menulis Dengan Feature Stories Bersama Dini Fitria

Sebagai Blogger, pastinya saya ingin sekali bisa menghasilkan suatu karya tulisan yang baik, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk para pembaca blog saya, dan syukur-syukur kalau judul tulisan bisa dihalaman pertama pencarian Google.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa tulisan yang baik itu adalah tulisan  mampu membawa rasa emosi (positif), mengalirkan isi cerita kepada para pembaca sehingga bener-bener menghayati sehingga betah berlama-lama saat membaca tulisan diblog kita bahkan dapat menginspirasi didalam kehidupan seseorang pembaca.

Trus lantas bagaimana caranya sih cara membuat tulisan kita bercerita dengan meninggalkan rasa dan cinta untuk para pembaca? Nah, pada kesempatan waktu saya ikut diworkshop Indonesian Social Blogprenuer (ISB), saya mendapatkan pengetahuan mengenai  bagaimana cara menulis artikel blog dengan Feature Stories dan Story Telling "Menulis Dengan Cinta Bersama Dini Fitria". 



Bertempat di JSC Hive Corwoking Space, Jakarta Selatan dan hujan yang terus menguyur daerah Jakarta dan sekitarnya, tidak menyurutkan niat saya dan teman yang lain untuk melewatkan acara ini. Pada kali ini narasumber yang dihadirkan seorang ibu sekaligus penulis novel yang terkenal dari karyanya Trilogi Cinta (Muhasabah Cinta, Hijrah Cinta dan Islah Cinta) dan mantan presenter Jazirah Islam, produser juga mantan Jurnalis  yaitu mba Dini Fitria. 

Dan pada acara workshop kali ini dimoderatori Teh Ani Bertha selaku Founder ISB dan disponsori oleh  C2Live, Evhive, Zoya Cosmetics, ShafiraZoya dan Kulina. Dan berikut ulasannya

Tak mau melewatkan moment berfoto dengan mba Dini Fitria dan sikecil

Menulis Dengan Feature Stories

Didalam tulis menulis,baik penulis buku ataupun blog ada beberapa yang bisa kita ketahui dari isi karyanya yaitu dari gaya tulisannya, dan dalam hal ini mba Dini Fitria menuliskan novelnya memakai gaya penulisan Feature Stories, yaitu menulis tentang fakta (based on true story) yang tidak selalu memakai kaidah 5W+1H.

Feature ini biasanya disajikan dalam sebuah cerita (story telling), dan penulis berperan sebagai seorang pencerita (storyteller). Dan feature bisa cerita sesuatu yang lagi hits moment  (up to date) dan bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Feature Stories ini juga berhubungan soal emosi, membangun rasa yang merangkai kata, menyusun kalimat dan membangun inspirasinya  maka cerita tentang apa yang kita tulis dan pembaca dapat memberikan kesan yang mendalam dan merasakan 
"Menulis itu soal rasa, temukan rasamu dan jagalah"  (Dini Fitria)
"Menulislah dengan bahagia dan berbahagia karena menulis" (Dini Fitria)
 Ciri- Ciri Feature 
  1. Bertutur
  2. Deskriptif, menggambarkan suatu profil atau peristiwa tertentu secara gamlang
  3. Informatif
  4. Gaya Penulisan, indah memikat, naratif, prosais, imajinatif dengan cara memprovokasi pembaca untuk dapat merasakan bahkan penasaran
  5. No need exacly 5W+1H
  6. Human Interest (value of life), cerita yang dapat menyentuh hati yang dikaitkan tulisan yang ditulis yang dijahit dan diikat oleh human interest
Jenis-jenis Feature 
  1. Feature human interest
  2. Feature sidebar
  3. Feature biografi
  4. Feature profil
  5. Feature perjalanan (travelogue feature)
  6. Feature "dibalik layar" (explantory features)
  7. Feature sejarah (hystorical feature)
  8. Feature musiman (seasonal features)
  9. Feature tren (trend feature)
  10. Feature petunjuk praktis (tips)
  11. Feature ilmiah (scientific feature)
Dan contoh dari feature stories ini, bisa dilihat dari kisah-kisah catatan perjalanannya dari berbagai negara yang dikunjungi  mba Dini Fitria yang dituang dikarya novelnya kedalam feature stories.

Dan contoh lain dari feature yang bisa lihat dan dialami dari kehidupan keseharian dari berbagai tema, misalnya tentang cinta, kesedihan, bahagia, inspirasi, perjuangan hidup ataupun kecelakaan.
Lalu bagaimana sih caranya tehnik menulis feature stories yang baik? berikut beberapa yang harus diperhatikan adalah Paragraf pembuka sebaiknya buatlah dengan bahasa yang menarik untuk perhatian pembaca, Sudut pandang (point of view) sang penulis dari cerita feature, dimana penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku dalam ceritanya tapi juga sebagai objek, Daya pikat (karakter menulis), Bahasa rapi dan terjaga, Lihai bermain kata, Banyak diksi (pemilihan kata), Memberikan informasi yang lengkap, Bercerita yang dapat mengunggah hati dan jiwa.

Dan agar tulisan kita lebih hidup dan bervariasi, baiknya kita mencari bahan dari berbagai sumber ataupun dokumentasi gambar.

Jadi tidak begitu sulitkan untuk menulis feature stories, dengan menulis tidak hanya sebagai sarana mengekpresikan diri tapi juga yang dapat melegakan jiwa dan menunjukan eksistensi. Dan acara pun ditutup dengan pengumuman pemenang terbaik lomba  twitter dan instagram. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makan siang dari Kulina yang enak banget
Goodybag 

Foto dari kiri-kanan : Enrico (C2live), Dini Fitria, Sally (Shafira) dan Ani Bertha (Founder ISB) 

Foto Bersama (dok.by Ono)