SOCIAL MEDIA

Minggu, 10 Desember 2017

Simposium Hari Diabetes Sedunia 2017 : Wanita dan Diabetes




Pada tahun 2017 sudah diketahui bahwa 425 juta atau kurang lebih setengah milyar penduduk diseluruh dunia terdeteksi Diabetes Melitus dan juga setiap tahunnya diperkirakan 1,4 juta penduduk dunia meninggal akibat diabetes baik itu dari  kasus tipe DM1 atau DM2, hal itu mengakibatkan kerugiaan dari sisi ekonomi yang cukup besar dan sumber daya manausia.

Diketahui pula bahwa Diabetes Melitus (DM) itu merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit metabolisme yang terus meningkat pasiennya  dikarenakan gaya hidup yang kurang sehat, umur, obesitas, faktor keturunan, kurangnya berolah raga maupun gangguan hormon. Dan setiap pada  peningkatannya  orang yang diabetes ini kebanyakan akan faktor keterlambatan untuk pencegahan terdahulu untuk diabetes melitus ini, semua itu menjadi perhatian khusus dalam pencegahan dan penanggannya.

Dan Setiap tahunnya  Hari Diabetes Sedunia diperangati pada tanggal 14 November, Kementerian Kesehatan memulai  mengadakan kegiatan peyelenggarakan dalam menyambut Hari Diabetes Sedunia 2017 yaitu dengan dimulai dengan berbagai kegiatan sebagai berikut :
  •  Pemeriksaan gratis dari POSBINDU Penyakit Tak Menular (Pos Pembina Terpadu) di 10 titik di Car Free Day (CFD) di kawasan Sudirman, Jakarta  yang sebagai bagian dari Hari Kesehatan Nasional  pada tanggal 12 November 2017
  • Kegiatan workshop media briefing yang diikuti oleh 55 wakil media massa dan blogger dalam rangka Hari Diabetes Sedunia yaitu dengan mengambil tema "Women and Diabetes: Diabetes Gestasional Our Right To a Healthy Future" pada tanggal 21 November 2017
Dan puncak dari peringatan Hari Diabetes Sedunia 2017 yaitu dengan diselenggarakannya Simposium Hari Diabetes Sedunia pada rabu, 29 November  bertempat di Ballroom 1&2 di Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, dan dihadiri oleh 600 orang yang terdiri Menteri Kesehatan RI, Perdana Menteri Denmark, Dinas Kesehatan, Mahasiswa, Masyarakat, Media Massa, Blogger, Perwakilan Kementerian Lembaga dan juga negara program diabetes. Pada kali ini saya beruntung sekali dapat menghadiri Simposium Hari Diabetes 2017 ini bersama para teman-teman blogger dari Komunitas Blogger Cihuy.


Berfoto dulu sebelum acara di mulai

Pada simposium ini dengan mengambil tema yaitu "Women and Diabetes" yang dipilih tema tersebut karena pada dewasa ini lebih dari 199 juta penduduk wanita yang hidup dengan diabetes melitus didunia dan akan diprediksikan akan meningkat menjadi 313 juta pada tahun 2040. Selain itu  diabetes melitus merupakan penyebab utama kematian ke-9 pada wanita didunia dengan 2,1 juta kematian pada kaum wanita setiap tahunnya, yang artinya bahwa ada 1 diantara 10 kelahiran akan memperoleh diabetes pada kehamilan, ujar pidato sambutan dari dr.  Untung Soeseno Sutarjo, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. 

Dan kedudukan Indonesia merupakan negara peringkat ke-6 untuk terdeteksi diabetes melitus terbesar di didunia.


dr. Untung Soeseno Sutarjo, Sekjen Kemenkes RI
(dok @P2PTM)

Dalam pidatonya Menteri Kesehatan RI, Prof. DR.dr Nila Djuwita F. Moeloek Sp.M(K), bahwa berbagai Penyakit Tak Menular (PTM) dan resikonya yang salah satunya adalah Diabetes Melitus, merupakan induk dari penyakit yang bisa menyebabkan penyakit lainnya seperti kardiovaskular dan gagal ginjal yang perlu mendapatkan perhatian lebih untuk menekan agar tidak terjadinya diabetes.

Dalam hubungan wanita dan diabetes ini, dimana bahwa wanita hamil dengan diabetes melitus yang tidak terkontrol selama kehamilan yang akan berdampak buruk jangka panjang bagi ibu maupun bayinya. Oleh karena itu Kementerian Kesehatan lebih menekankan  promotif dan preventif dan juga melakukan penguatan layanan kesehatan primer, yang harus didorong untuk kesehatan masyarakat.

Lanjut dalam pidatonya ibu Menteri Kesehatan berpesan untuk masyarakat sadari  agar dapat melakukan aktifitas fisik sejak usia dini (sekolah dasar) dan berolahraga, makan buah dan sayur, serta gaya hidup sehat melalui perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola Strees), yang semuanya itu adalah langkah awal untuk pencegahan diabetes dan diketahui secara dini.


Pencegahan pada Diabetes Melitus untuk masyarakat dengan hidup sehat melalui perilaku CERDIK

Didalam Simposium Hari Diabetes Sedunia 2017 ini juga diluncurkan program  Indonesia Mampu-Cegah Risiko Tinggi : Diabetes dan Hipertensi oleh Menteri Kesehatan RI, Perdana Menteri Denmark, Sekjen KemenKes RI, Dirjen Pengendalian Penyakit KemenKes RI dan Vice President & General Manajer PT Novo Nordisk Indonesia.

Kiri-kanan : Morten Vaupel (Vice Prisedent &General Manajer PT Novo Nordisk),  Lars Lokke Rasmussen (Perdana Menteri Denmark), Prof. Dr.dr Nila Djuwita F. Moeloek (Menteri Kesehatan RI), dr. Moh. Subuh (Dirjen P2PTM) dan Untung Soeseno Sutarjo (Sekjen KemenKes RI) 

Indonesia Mampu-Cegah Risiko Tinggi : Diabetes dan Hipertensi

Apabila kita juga sudah positif terdeteksi diabetes melitus haruslah secara rutin periksa kadar glukosa dan melakukan konsultasi ke POSBINDU, Puskesmas, atau pusat kesehatan lainya. Marilah kita sebagai kaum wanita untuk menjaga kesehatan yang baik dan benar. Dan alhamdulillah saya sudah cek kadar glukosa saya di acara ini lewat pemeriksaan POSBINDU dan hasilnya normal. Dan Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

5 komentar :

  1. DM ini memang penting untuk disosialisasikan secara masif, bahkan perlu sejak usia dini karena kebiasaan pola makan yang serba manis bisa memicu DM.

    BalasHapus
    Balasan
    1. maka dari itu pentingnya prilaku CERDIK untuk menciptakan masyarakat bebas DM

      Hapus
  2. Iya aku inget CERDIK, jadi semuanya memang kembali ke pola hidup yang baik ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju banget mba, mari kita sadari mulai dari diri sendiri

      Hapus
  3. Ingat CERDIK & GERMAS yoo hehe.
    Serem yoo klo udah kena Diabetes efeknya kemana-mana jadinya penyakitnya.

    Yuk semangat hidup sehat !

    BalasHapus