SOCIAL MEDIA

Jumat, 22 Maret 2024

ASI Eksklusif : Pemberian ASI dan Kendalanya Pada Ibu Menyusui



Setiap ibu tentunya ingin sekali memberikan yang terbaik untuk buah hatinya, salah satunya dengan memberikan ASI eksklusif secara penuh sejak bayi lahir,  seperti yang kita tahu, ASI merupakan menyedia sumber nutrisi yang terbaik bagi bayi  karena mengandung semua zat nutrisi yang dibutuhkan  untuk tumbuh kembang bayi dan bahkan ASI menjadi salah satu faktor protektor penting yang dapat menurunkan resiko terjadinya stunting. 

Dapat memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati mungkin menjadi salah satu harapan bagi setiap ibu yang melahirkan, dan seperti ada kebanggan dan kebahagian tersendiri jika bisa memberikan ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, tapi kadang ibu dalam pemenuhan ASI eksklusif ini tidak semua kondisinya  selalu sama meskipun keliatan mudah dalam memberikan ASI tapi saat melakukannya tidak menapik mengalami kesulitan dan hambatan yang dialami sehingga  pemberian ASI secara eksklusif pun jadi terhenti dan mencoba untuk memberikan  pengganti asupan ASI. Dari kendala pemberian ASI  inilah Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) menyoroti bahwa tantangan ini tidak hanya dialami pada ibu yang berkerja saja tapi juga ibu rumah tangga.

Hasil Survey Pemberian ASI, Kendala dalam Pemenuhan ASI 

Bicara tentang pemenuhan ASI dan kendalanya maka kita pun harus melihat faktanya yang terjadi dilapangan, dan hal ini pula kita pun tidak bisa menutup mata dengan yang terjadi lapangan  adanya kendala-kendala yang harus dipahami yang perlu di cari solusinya bersama-sama. 

Merujuk dari hasil temuan survey yang dilakukan KOPMAS yang berkerjasama dengan Nutrisi Keluarga, dan YAICI (Yayasan Adhipraya Insan Cendekia Indonesia) dan disupport oleh Rumah Sakit Permata Depok dengan meyebarkan sampling kepada 1301 respon yang tersebar di Jabodetabek menemukan sebanyak 39% ibu tidak memberikan ASI eksklusif terkendala dalam memberikan ASI eksklusif di mana penyebabnya antara lain ASI tidak keluar, ASI sudah sedikit, puting lecet,  ibu terpisah dari bayi karena alasan bekerja, serta ibu rumah tangga yang tidak mendapat support system yang baik selama menyusui juga indikasi medis. 

Berhentinya pemberian ASI eksklusif ini sebanyak 27,5% bayi usia 0 - 1 bulan sudah tidak mendapatkan ASI, dan mengganti asupan selain ASI. Juga ditemukan dalam memberikan asupan selain ASI,  ditemukan  sebanyak 7% menggantinya dengan kental manis, 4,4% dengan memberikan UHT, 1,6% memberikan air gula/teh/tajin dan 1,3 % memberikan susu murni dan 85,7% memberikan susu formula.

Dengan memberikan asupan pengganti susu yang tidak tepat dan tidak dianjurkan yang tidak sesuai usia bayi  maka akan berdampak yang buruk  bagi kesehatan bayi dan tumbuh kembangnya bayi di masa yang akan datang. 

Dengan hasil temuan dalam penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif ini dan menggantinya asupan selain ASI yang tidak tepat salah satunya adalah rendahnya literasi gizi dan edukasi ASI serta kurangnya support system yang baik dalam menyusui, karena itu marilah dukung proses mengASIhi untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan lebih baik.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar