SOCIAL MEDIA

Selasa, 10 Desember 2019

Kesetaraan Gender Dalam Pemberdayaan Perempuan Untuk Indonesia Maju




Gak bisa dipungkiri  bahwa sampai saat ini masih saja isu di sebagian stigma masyarakat yang berkembang saat ini yang kurang positif bahwa perempuan saat ini  tidak memiliki peran  dalam segi pembangunan untuk kemajuan Indonesia yang sekarang diraih saat ini.

Dengan melihat kondisi seperti itu, mengakibatkan kesenjangan antara peran sosial  bahkan memarginalisasi kaum perempuan dimasyarakat terutama antara kaum laki-laki bahkan juga sampai adanya diskirimasi terhadap kaum perempuan. Dan kesetaraan gender inilah menjadi isu yang harus dipatahkan.



Bicara masalah kesetaraan gender, kali ini pas sekali dengan temu diskusi yang diadakan VIVA Network yang diadakan pada  tanggal 03 Desember 2019 bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Republik Indonesia (KPPA) juga para pembaca setia VIVA Network dan blogger. VIVATalk  kali ini mengambil tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju, Perempuan di Era Digital,  yang bertempat di Hotel Milenium, Jakarta Pusat.

Seperti dalam sambutannya Bapak Hengki Hendrananta, selaku Chief Of Operation Officer VIVA Network, bahwa acara VIVATalk kali ini diselenggarakan atas menyambut Hari Ibu yang ke 91, juga ingin menginggatkan bahwa Hari Ibu bukanlah sebagai perayaan saja, akan tetapi juga  sebagai tombak emansipasi peran besar perempuan dalam memperjuangkan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Dan untuk itulah dengan mengangkat tema Perempuan Berdaya Indonesia Maju, sebagai harapan kepada masyarakat untuk semakin sadar betapa pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan kaum perempuan Indonesia agar menjadi perempuan yang kreatif dan bisa memberdayakan dirinya sendiri agar Indonesia semakin maju.

Dan diketahui bahwa pada tahun 2030 sampai 2040, Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana jumlah usia produktif  akan mencapai 64%, dan oleh karena itulah Indonesia harus menitik beratkan akan masalah dari peningkatan bonus demografi ini untuk ketersediaan sumber daya manusia pada usia produktif dan juga diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan.

Dan apabila bicara tentang isu perempuan dan isu anak, hal ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak sudah memiliki berbagai komitmen-komitmen internasional, diantaranya melalui  SIDO tahun 1984, yaitu sebuah konversi untuk mencegah diskriminasi khususnya terhadap kaum perempuan, ujar  Bapak Indra Gunawan, selaku Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

Kiri-kanan: Bapak Indra Gunawan dan Bapak Hengki Hendrananta

Memang jika saat ini melihat banyak isu-isu perempuan, terutama seolah-olah tertinggalnya peran perempuan dalam konteks pembangunan sebenarnya perempuan telah memiliki kontrubusi begitu banyak  dalam pembangunan, salah satunya adalah jika kita melihat di bidang ekonomi mikro, dimana perempuan sebagai pelaku ekonomi yang memiliki peran sangat banyak.

Pemerintah pun telah melakukan upaya untuk kesetaraan gender ini antara laki-laki dan perempuan kedalam pembangunan jangka menengah yang merupakan juga bagian utama dari strategi pembangunan dalam rangka untuk memberdayakan masyarakat baik laki-laki dan perempuan. Dengan kesetaraan gender maka akan memperkuat kemampuan negara untuk berkembang, mengurangi kemiskinan dan memerintah secara efektif.

Semoga dengan kesetaraan gender inilah juga peran perempuan menjadi perempuan yang berkreatif, berkarya dan berdaya saing untuk memperdayakan dirinya untuk Indonesia Maju





Tidak ada komentar :

Posting Komentar